Sejak abad 17 sapi perah mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Belanda ke Indonesia, guna memenuhi kebutuhan susu mereka. pada abad 19 kebutuhan susu semakin meningkat. maka sejak saat itu didatangkan sapi perah dari Australia dan Eropa.
Pada umumnya sapi perah yang dipelihara di Indonesia adalah sapi perah peranakan frisian holstein (PFH), sapi tersebut hidup dibawah temperatur 22 C. Sehingga hanya dipelihara di udara dingin. Seperti di Lembang, Pangalengan, Temanggung, Ungaran, Boyolali, Pasuruan, dan malang. peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai sumber organik lahan pertanian.
lokasi yang ideal untuk membangun kandang sapi perah daerah yang temperaturnya cukup dingin, letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang dan dekat dengan lahan pertanian..
Usaha peternakan sapi perah memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal 6 ekor yang rata-rata produksi susu sebanyak 15lt/hari. upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sdpi perah tersebut juga dapat dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha.
No comments:
Post a Comment
please leave a comment